Timnas Indonesia menuai hasil buruk di laga perdana babak kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia Grup E. Bertandang ke Azadi International Stadium, Bambang Pemungkas dkk dilibas tuan rumah Iran dengan skor telak 3-0.
Tapi perjuangan baru dimulai. Skuad Garuda masih memiliki lima pertandingan lagi di grup E. Yang terdekat adalah menjamu Bahrain pada Selasa malam lusa (6/9) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Bahrain juga meraih hasil mengecewakan di laga pertadananya. Main di kandang sendiri tim yang di dua edisi Piala Dunia terakhir selalu terpeleset di babak playoff itu hanya bias bermain imbang tanpa gol melawan Qatar.
Tapi perjuangan baru dimulai. Skuad Garuda masih memiliki lima pertandingan lagi di grup E. Yang terdekat adalah menjamu Bahrain pada Selasa malam lusa (6/9) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Bahrain juga meraih hasil mengecewakan di laga pertadananya. Main di kandang sendiri tim yang di dua edisi Piala Dunia terakhir selalu terpeleset di babak playoff itu hanya bias bermain imbang tanpa gol melawan Qatar.
Jika Selasa lusa INdonesia bisa mengalahkan Bahrain, maka peluang meragsek ke posisi runner up terbuka karena Qatar akan berhadapan dengan Iran. Seperti yang dirilis media officer timnas, pelatih timnas Merah Putih Wim Rijsbergen menyatakan masih optimitis tim besutannya bisa lolos ke putaran berikutnya meski di laga pertama kalah telak dari tua rumah Iran. Mantan pemain timnas Belanda di Piala Dunia 1974 dan 1978 itu mengatakan timnya akan memaksimakan laga kandang untuk mengamankan satu tiket ke putaran IV.
"Pertandingan kandang dan tandang memiliki efek berbeda. Kami di Indonesia punya suporter yang banyak dan luar biasa. Di pertandingan kandanglah nanti kami akan berusaha mencuri poin kemenangan," tutur Wim Rijsbergen. "Jika mereka bisa berkoordinasi selama 90 menit dan mampu menahan bola, maka kami memiliki peluang lolos dari grup," lanjutnya. Mantan pelatih timnas Trinidad & Tobago ini mengaku jika melawan tim Iran timnya tampil tampil tidak bagus di babak kedua. "Pada babak pertama anak-anak bermain baik, namun secara fisik mereka memang masih belum maksimal," urainya.
Menurut Wim, postur para pemain Iran yang tinggi besar juga menghadirkan kesulitan tersendiri bagi para pemainnya. Terbukti, dua gol Iran lahir karena lawan unggul lebih tinggi portur. "Iran memiliki pemain berpostur tubuh tinggi, tidak heran jika mereka bisa memanfaatkan dari bola-bola atas. Apalagi secara peringkat dunia, mereka jauh di atas kita. Seharusnya pemain bisa lebih konsentrasi. Mereka sudah berusaha keras, sayang memang hasilnya ternyata kurang cukup," bebernya. Sayang, saat menjamu Bahrain Selasa malam lusa Indonesia akan kehilangan Muhammad Ilham dan Zulkifly Syukur karena akumulasi dua kartu kuning. Tapi kabar baiknya Boaz Solossa dan Ahmad Bustomi diberitakan bakal kembali bermain memperkuat skuad Garuda.
Sementara itu, timnas Bahrain tadi malam sudah mendarat di Jakarta. Skuad asuhan pelatih Peter Taylor tersebut mendarat di bandara internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 21.45 WIB menggunakan penerbangan Qatar airlines. Sedangkan timnas Indonesia baru tiba malam nanti. Dalam pertandingan Indoensia versus Bahrain, bertindak sebagai Match Commissioner adalah Salman Al Namshan dari Saudi Arabia. Sedangkan wasit yang akan memimpin pertandingan ini adalah Lee Min Hu dari Korea Selatan. Ia akan dibantu oleh dua asisten wasit Choi Min Byuong dan Young Ha Kim, serta wasit cadangan Jo Hyung Jin. Semuanya berasal dari Korea Selatan.
"Pertandingan kandang dan tandang memiliki efek berbeda. Kami di Indonesia punya suporter yang banyak dan luar biasa. Di pertandingan kandanglah nanti kami akan berusaha mencuri poin kemenangan," tutur Wim Rijsbergen. "Jika mereka bisa berkoordinasi selama 90 menit dan mampu menahan bola, maka kami memiliki peluang lolos dari grup," lanjutnya. Mantan pelatih timnas Trinidad & Tobago ini mengaku jika melawan tim Iran timnya tampil tampil tidak bagus di babak kedua. "Pada babak pertama anak-anak bermain baik, namun secara fisik mereka memang masih belum maksimal," urainya.
Menurut Wim, postur para pemain Iran yang tinggi besar juga menghadirkan kesulitan tersendiri bagi para pemainnya. Terbukti, dua gol Iran lahir karena lawan unggul lebih tinggi portur. "Iran memiliki pemain berpostur tubuh tinggi, tidak heran jika mereka bisa memanfaatkan dari bola-bola atas. Apalagi secara peringkat dunia, mereka jauh di atas kita. Seharusnya pemain bisa lebih konsentrasi. Mereka sudah berusaha keras, sayang memang hasilnya ternyata kurang cukup," bebernya. Sayang, saat menjamu Bahrain Selasa malam lusa Indonesia akan kehilangan Muhammad Ilham dan Zulkifly Syukur karena akumulasi dua kartu kuning. Tapi kabar baiknya Boaz Solossa dan Ahmad Bustomi diberitakan bakal kembali bermain memperkuat skuad Garuda.
Sementara itu, timnas Bahrain tadi malam sudah mendarat di Jakarta. Skuad asuhan pelatih Peter Taylor tersebut mendarat di bandara internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 21.45 WIB menggunakan penerbangan Qatar airlines. Sedangkan timnas Indonesia baru tiba malam nanti. Dalam pertandingan Indoensia versus Bahrain, bertindak sebagai Match Commissioner adalah Salman Al Namshan dari Saudi Arabia. Sedangkan wasit yang akan memimpin pertandingan ini adalah Lee Min Hu dari Korea Selatan. Ia akan dibantu oleh dua asisten wasit Choi Min Byuong dan Young Ha Kim, serta wasit cadangan Jo Hyung Jin. Semuanya berasal dari Korea Selatan.
Edited from sources : http://www.jpnn.com/
0 komentar:
Posting Komentar